Vaginal Douche adalah proses membilas miss v dengan membasuh air atau larutan lain ke dalam rongga miss v.
VAGINAL Douche saat ini sudah tersedia di pasaran dengan beberapa merek dan bahan. Sejumlah produk Vaginal Douche juga dilengkapi resep dokter untuk mengobati kondisi tertentu.
Mengapa Wanita Menggunakan Vaginal Douche?
Wanita menggunakan Vaginal Douche karena berbagai alasan. Sayangnya, alasan ini juga sering berhubungan dengan mitos atau informasi yang salah. Berikut beberapa alasan memakai Vaginal Douche yang sering terdengar di masyarakat luas:
- Untuk membilas sisa darah menstruasi yang tersisa di akhir haid
- Menghindari kehamilan atau penyakit menular seksual setelah berhubungan seksual. Namun, douching bukan merupakan kontrasepsi atau tindakan pencegahan terhadap IMS. Bahkan, hal ini dapat meningkatkan risiko terkena infeksi.
- Mengurangi bau tidak sedap pada vagina. Wanita dengan bau yang kurang sedap pada vagina yang tidak biasa harus segera mengunjungi dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat. Kondisi ini sangat mungkin merupakan tanda infeksi. Menggunakan douche hanya dapat memperparah kondisi.
- Merasa “lebih bersih”. Dengan mengikuti perawatan yang diresepkan dokter untuk jenis infeksi ragi kronis atau infeksi bakteri kronis. Vaginal Douche adalah satu-satunya penggunaan yang disarankan.
Efek Samping Douching
Untuk menjaga kebersihan vagina, banyak wanita yang melakukan douching. Muncul pertanyaan besar, apakah wanita diperbolehkan melakukan vaginal douching?
Secara sederhana, jawabannya adalah tidak. Selain tidak efektif untuk membersihkan miss v, douching justru memicu efek samping baru dan mengganggu kesehatan organ kewanitaan. Berikut adalah efek samping douching yang perlu diketahui:
- Douching dapat mengurangi peluang wanita hamil pada bulan tertentu sekitar 30 persen. Pastinya hal ini akan sangat mengganggu dan tidak dapat diterima oleh wanita yang benar-benar ingin memiliki momongan.
- Vaginal douching yang teratur mengubah keseimbangan kimiawi vagina dan dapat membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi. Douching dapat mengurangi bakteri menguntungkan di area miss v dan menyebabkan pertumbuhan bakteri berlebih yang berbahaya.
- Douching juga dapat memasukkan bakteri baru ke dalam vagina, yang dapat menyebar melalui serviks, rahim, dan saluran tuba. Wanita yang terbiasa melakukan vaginal douching justru menghadapi risiko yang secara signifikan lebih tinggi terkena penyakit radang panggul (PRP), suatu kondisi kronis yang dapat menyebabkan infertilitas atau bahkan kematian jika dibiarkan tidak diobati.
Untuk alasan ini, vaginal douching tidak lagi direkomendasikan sebagai cara yang aman atau sehat untuk membersihkan vagina secara rutin. Satu-satunya cara yang aman dan sehat untuk membersihkan vagina adalah membiarkan vagina membersihkan dirinya sendiri.
Baca Juga : Sis, Intip Yuk Efek Positif Orgasme bagi Kesehatan Kulit
Bagaimana Cara Vagina Membersihkan Diri?
Vagina membersihkan dirinya secara alami dengan sekresi lendirnya sendiri. Saat mandi atau berendam, gunakan air hangat dan sabun lembut tanpa wewangian untuk membersihkan area di luar vagina.
Herborist Sabun Pembersih Khusus Wanita – Pink Rose – 200 mL, Rp.13,400; Beli Di Sini
Produk-produk douching untuk area feminin seperti sabun, bubuk, dan semprotan tidak diperlukan dan dapat menyebabkan iritasi pada jaringan yang sensitif.
Kapan Wanita Harus Mengunjungi Dokter?
Anda harus mengunjungi penyedia layanan kesehatan berkaitan dengan vaginal douching apabila memiliki gejala-gejala berikut:
- Nyeri pada area vagina
- Sensasi rasa gatal- gatal pada area vagina
- Sensasi rasa terbakar atau panas pada area vagina
- Muncul bau kurang sedap dari area vagina Anda
- Muncul rasa nyeri ketika buang air kecil
- Muncul tanda-tanda keputihan yang tidak normal. Seperti tebal, lengket dan berwarna putih. Atau bisa juga muncul lendir kekuningan atau kehijauan dari miss v.
Gejala-gejala ini dapat mengindikasikan sejumlah kondisi yang berbeda. Mulai dari infeksi ragi hingga infeksi bakteri, infeksi menular seksual, dan infeksi saluran kemih.
Kendati sebagian besar penyakit tersebut dapat diobati dengan obat resep dokter, tetapi pencegahan dan penanganan akan lebih efektif bila memeriksakan diri sejak awal gejala muncul.
Jika Anda mengalami infeksi vagina, segera hubungi penyedia layanan kesehatan Anda untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
Suka artikel ini? Share, yuk!