Seseorang yang usianya di bawah 35 tahun baru dianggap infertil kalau belum mengandung juga setelah 1 tahun berusaha. Sedangkan bagi yang usianya 35 tahun ke atas, dokter biasanya mulai melakukan pemeriksaan setelah 6 bulan usaha.
HASIL riset menyatakan 25% pasangan langsung hamil setelah sebulan berusaha, namun itu hanya terjadi pada segelintir pasangan saja.
Faktanya, hanya 50% yang berhasil hamil setelah 6 bulan berusaha, sedangkan 85-90% justru baru dinyatakan positif sesudah 12-18 bulan mencoba. Jadi, jangan tertipu adegan sinetron di mana sekali berhubungan intim pasti langsung hamil!
Lalu, langkah-langkah apa sih yang sebenarnya perlu diterapkan? Mari kita simak beberapa cara cepat hamil berikut ini.
1. Bercinta Sesering Mungkin
Cara cepat hamil yang pertama dan terutama tentulah dengan meningkatkan frekuensi bercinta, minimal 3 kali dalam seminggu. Metode ini lebih baik ketimbang kalkulasi siklus ovulasi mengingat perhitungan semacam itu bisa meleset.
Untuk memaksimalkan hasilnya, pasangan bisa menerapkan posisi bercinta tertentu yang sekiranya memudahkan sperma untuk masuk menjumpai sel telur. Salah satu posisi yang disarankan adalah missionary.
Selain itu, bercintalah dengan penuh gairah. Jangan tegang dan jangan anggap aktivitas ini sebagai kewajiban semata karena hubungan intim yang dilakukan dengan hasrat mampu meningkatkan risiko hamil.
Terakhir, berhati-hatilah ketika menggunakan pelumas karena beberapa mengandung spermisida yang dapat membunuh sperma.
2. Kalkulasi Ovulasi
Untuk pasangan yang tidak dapat bercinta sesering yang diharapkan, maka perhitungan waktu ovulasi juga penting. Keberuntungan berpihak bagi perempuan yang siklus haidnya teratur, karena kemungkinan besar ia juga berovulasi di waktu yang teratur pula.
Masa paling subur biasanya adalah pada pertengahan siklus. Sedangkan bagi yang siklus haidnya kurang teratur, coba gunakan bantuan test pack ovulasi. Ikuti petunjuk pemakaiannya agar tahu kapan waktu terbaik untuk berhubungan intim.
3. Jaga Kesehatan Calon Ibu
Strategi cepat hamil setelah menikah yang satu ini jelas tak boleh dianggap enteng.
Sebelum berusaha hamil, pasangan sebaiknya memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter kandungan guna memastikan apakah tubuh memang sudah siap untuk hamil atau tidak. Pastikan tak ada penyakit atau infeksi yang dapat menghalangi kehamilan.
Salah satu alasan kenapa kesehatan harus prima adalah akan lebih sulit untuk mendeteksi penyakit saat sudah mengandung. Jangan sampai keselamatan buah hati terancam karena hal ini.
4. Jauhi Kebiasaan Buruk
Pasangan yang ingin cepat hamil setelah menikah tentu mesti menjauhi kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol, atau menggunakan obat terlarang. Semua itu tak hanya berdampak buruk terhadap kesuburan, tapi juga kehamilan.
5. Penuhi Nutrisi yang Baik untuk Kehamilan
Bila ingin segera punya anak, makanlah dengan benar dan jangan lupa olahraga teratur. Ada banyak jenis makanan yang penting bagi kehamilan.
Selain yang mengandung asam folat, Anda juga perlu rajin mengonsumsi sayuran berdaun hijau, brokoli, buah tertentu, serta sayuran lain yang kaya vitamin maupun mineral.
Untuk sementara, hindari dulu telur mentah, ikan jenis tertentu (yang berisiko mengandung merkuri), nanas, pepaya, serta susu yang tidak mengalami pasteurisasi.
6. Jaga Berat Badan
Faktanya, mengontrol berat badan juga bisa mempercepat proses kehamilan. Risiko diabetes dan tekanan darah tinggi selama kehamilan lebih tinggi pada perempuan yang kelebihan berat badan.
Namun bila sudah terlanjur overweight, hindari diet ketat karena dapat membahayakan kesehatan. Sebaliknya, turunkan berat badan secara bertahap dengan tetap olahraga dan makan dengan baik agar tubuh tetap sehat serta fit.
7. Hindari Stres
Meski dikejar ‘deadline’ usia atau tuntutan mertua untuk segera punya anak, tetaplah tenang dan jaga hati agar tetap happy. Hindari stres karena dapat mengganggu kesehatan serta meningkatkan risiko keguguran.
Stres juga bisa membuat bayi lahir dalam kondisi kurang sehat. Jadi, selain memperhatikan kesehatan fisik, kondisi mental juga perlu dijaga.
8. Usahakan Hamil Sebelum Usia 30
Fakta mengatakan memang lebih baik untuk punya anak sebelum umur 30 tahun. Alasannya karena kehamilan di atas usia 30-an lebih berisiko, baik bagi sang ibu maupun janinnya.
9.Hindari Aktivitas Menantang
Sementara waktu, liburkan diri dulu dari aktivitas menantang seperti bungee jumping atau mendaki gunung. Wanita yang ingin segera punya anak juga diimbau menjauhi aktivitas yang melibatkan gerakan melompat atau ‘jatuh’ dari ketinggian.
Ingatlah pula bahwa 3 bulan awal kehamilan merupakan momen paling krusial karena keguguran dapat terjadi sewaktu-waktu ketika menjalani aktivitas berat.
10.Calon Ayah Juga Harus Fit
Nah, tips yang terakhir ini dikhususkan untuk suami. Kehamilan membutuhkan kolaborasi kedua belah pihak, maka suami juga perlu menjaga kesehatannya agar tubuhnya mampu menghasilkan sperma berkualitas.
Jadi, untuk para laki-laki diharapkan tidak konsumsi makanan yang sarat vitamin C dan E agar sperma yang dihasilkan sehat. Lebih dari itu, suami juga wajib menjauhi stres, alkohol, maupun rokok, baik sebelum dan selama kehamilan nanti.
Suka artikel ini? Share, yuk!