Menopause merupakan hal alamiah yang akan dilalui oleh setiap wanita normal. Di masa inilah, siklus menstruasi Anda akan berakhir karena organ reproduksi tidak lagi menghasilkan sel-sel telur atau tidak produktif.
UMUMNYA, menopause akan dialami wanita berusia lebih dari 40 tahun hingga 50 tahun. Diagnosa menopause akan diberikan bila Anda sudah tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan.
Menopause adalah proses biologis alami. Yang kerap menjadi masalah adalah gejala fisik dan gejala emosional yang menjadi tanda mulainya menopause karena seringkali mengganggu wanita, baik secara fisik maupun psikis.
Tak perlu khawatir, ada banyak yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi tanda-tanda menopause, mulai dari penyesuaian gaya hidup hingga terapi hormon. Agar tak terlalu cemas, kenali beberapa tanda alami sebelum memasuki masa menopause berikut.
1. Menstruasi tidak teratur
Ciri menopause yang paling umum adalah masa periode haid yang mulai tidak beraturan. Kadang datang bulan, bahkan kadang tidak sama sekali. Ini bisa berlangsung selama beberapa bulan berturut-turut.
2. Vagina kering
Vagina memiliki cairan lubrikasi alami yang berperan untuk menjaga rasa nyaman dan mengurangi nyeri saat berhubungan seksual. Namun, pada saat memasuki menopause, vagina bisa saja mengering karena produksi hormon estrogen yang mulai berkurang.
Kekeringan vagina dapat terjadi akibat penurunan produksi cairan lubrikasi dan hilangnya elastisitas, sehingga terkadang banyak wanita yang mengeluh rasa sakit saat berhubungan intim, bahkan terjadi pendarahan.
Inilah sebabnya, kadang wanita yang memasuki menopause mengalami penurunan libido.
Jangan khawatir, Anda masih bisa menggunakan produk lubrikasi dan pelembab Ms. V berbasis air agar Ms. V tetap nyaman, terutama ketika melakukan aktivitas seksual. Anda juga dapat melakukan perawatan estrogen vagina lokal dalam bentuk krim Ms. V atau tablet estrogen
3. Hot flashes
Tubuh terasa panas, gerah, kulit menjadi kemerahan atau mudah berkeringat. Hot flashes membuat wanita tidak nyaman karena perubahan hormon di dalam tubuh.
4. Panas dingin
Perubahan hormon saat memasuki menopause di antaranya adalah panas dingin atau badan meriang. Pemicunya adalah perubahan hormon yang memengaruhi fungsi tubuh dalam mengatur suhu.
5. Berkeringat di malam hari
Berkeringat bisa disebabkan karena cuaca yang panas atau gerah. Tetapi, karena hot flashes yang umumnya terjadi ketika memasuki menopause menyebabkan wanita berkeringat meski pada malam hari.
6. Masalah tidur
Gejala atau tanda menopause yang memberikan rasa tidak nyaman, secara otomatis akan mengganggu kualitas tidur di malam hari. Di beberapa kasus parah hal ini menyebabkan insomnia.
7. Perubahan suasana hati
Perubahan hormon di dalam tubuh memengaruhi suasana hati. Terkadang mudah tersinggung, menangis, atau uring-uringan sepanjang hari.
8. Pertambahan berat badan dan metabolisme yang melambat
Pengaruh hormon yang sedang berubah, membuat sistem metabolisme tubuh lebih lambat dalam mencerna makanan. Alhasil Anda jadi lebih mudah menimbun lemak tubuh dan meningkatkan berat badan.
Banyak wanita yang dilaporkan mengalami penambahan berat badan selama masa transisi menopause dan setelah menopause karena metabolisme melambat.
Anda mungkin perlu menerapkan diet sehat dan mengurangi makanan tinggi karbohidat. Terapkan gaya hidup aktif dan lebih banyak berolahraga.
Waspadai penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Pasalnya, ketika kadar estrogen Anda menurun, risiko penyakit kardiovaskular Anda meningkat.
Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian pada wanita maupun pada pria di umur senja. Jadi, penting untuk berolahraga secara teratur, makan makanan yang sehat dan menjaga berat badan normal.
9. Rambut rontok dan kulit kering
Perubahan hormon estrogen memengaruhi keindahan rambut dan kulit.
10. Payudara mengendur
Kelenjar payudara yang dahulu padat dan kencang akan kehilangan “kepadatannya” sehingga tampak mengendur ketika usia menopause.
Perlu diketahui bahwa gejala atau tanda menopause pada setiap wanita bisa berbeda tergantung pada kondisi tubuh masing-masing. Sering kali, periode menstruasi masih terjadi secara acak, bisa datang dalam satu bulan, tetapi di bulan berikutnya tidak datang sama sekali.
Meskipun menstruasi tidak teratur, kehamilan masih mungkin terjadi di usia 40 tahun. Jika Anda tidak mengalami menstruasi tetapi Anda masih tidak yakin bahwa Anda memasuki transisi menopause, tes kehamilan dengan test pack atau berkonsultasi dengan dokter dapat menjadi solusi.
Jadi, kenali tanda alami menjelang menopause atau hubungi dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.
Suka artikel ini? Share, yuk!