Sebenarnya bagaimana sih cara kerja proses detoksifikasi itu? Dan bagaimana pula cara melakukan detoksifikasi alami sendiri di rumah?
WALAU mungkin baru tren beberapa tahun belakangan, sesungguhnya proses detoksifikasi sudah dipraktekkan berbagai budaya di seluruh dunia, contohnya Ayurvedic dan ilmu pengobatan China. Lantas apa sebenarnya pengertian detoksifikasi itu?
Detoksifikasi adalah proses istirahat, pembersihan, serta pemberian nutrisi pada tubuh yang dilakukan dari dalam ke luar.
Proses yang melibatkan eliminasi racun dan pemberian nutrisi pada tubuh ini digadang-gadang efektif melindungi dari berbagai penyakit, serta memperbarui kemampuan tubuh agar tetap sehat.
Cara Kerja Detoksifikasi
Pada dasarnya, detoksifikasi adalah soal membersihkan darah. Gampangnya, program detoksifikasi alami melibatkan proses:
- Pengistirahatan organ-organ tubuh (melalui puasa)
- Stimulasi liver untuk mengeluarkan toksin dari dalam tubuh
- Eliminasi toksin melalui usus, ginjal, serta kulit
- Perbaikan sirkulasi darah
- Mengisi tubuh dengan makanan bergizi
Menurut Peter Bennett, salah satu penulis 7-Day Detox Miracle,”detoksifikasi itu ampuh karena menyasar pada kebutuhan setiap sel tubuh.”
Kapan Saat Terbaik untuk Melakukan Detoks?
Pertanyaan pentingnya sekarang adalah, kapan saatnya tahu kita perlu detoks atau tidak? Sesungguhnya, Peter menyarankan agar setiap orang melakukan detoksifikasi alami minimal sekali setiap tahunnya.
Tapi belakangan, mengingat ada lebih banyak toksin di lingkungan sekitar dibanding sebelumnya, detoksifikasi amatlah penting, khususnya bagi yang mengalami gejala berikut:
- Sering lelah tanpa alasan jelas
- Iritasi kulit
- Alergi
- Infeksi ringan
- Mata bengkak atau berkantung
- Tubuh bengkak
- Gangguan haid
- Linglung
Namun Anda yang termasuk golongan di bawah ini sebaiknya berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum detoks:
- Ibu menyusui
- Anak-anak
- Penderita degenerasi kronis, kanker, diabetes, gangguan makan, atau TBC
- Mantan pengguna obat terlarang
- Peminum alkohol
Cara Awal untuk Memulai Detoks
Pertama, kurangi asupan ‘toksinnya’ dengan cara mengeliminasi alkohol, kopi, rokok, gula rafinasi, serta lemak jenuh (semua ini tak hanya ‘meracuni’ tubuh tapi juga menghalangi proses penyembuhan).
Di samping itu, penggunaan produk yang sarat bahan kimia seperti pembersih, sampo, deodorant, dan pasta gigi juga perlu diminimalisir. Sebaliknya, pilih produk yang kandungan bahannya lebih alami.
Kinohimitsu J’pan UV Bright Drink – 6 Botol, Rp.326,400; Beli Di Sini
Poin penting lain adalah kurangi stres karena inilah yang memicu tubuh merilis hormon stres.
Meski hormon tersebut membuat seseorang lebih sigap dan cekatan, namun bila kadarnya berlebih, maka itu bisa berubah jadi toksin dan sekaligus memperlambat kinerja enzim detoksifikasi di liver. Contoh cara mudah atasi stres adalah dengan yoga, qigong, atau meditasi.
Alternatif Program Detoks
Faktanya, program detoks tidak hanya 1 jenis saja, melainkan ada banyak seperti detoks buah dan sayur, smoothie, jus, gula, hingga yang hypoallergenic.
Mayoritas dari program tersebut sudah menerapkan aturan 7 hari karena memang butuh waktu bagi tubuh untuk membersihkan darah.
Dalam hal ini, Anda bisa memilih (atau berkonsultasi dengan pakarnya) tentang program mana yang paling sesuai dengan kondisi maupun gejala yang dialami. Dan nanti setelah menyelesaikan program detoksifikasinya, tetap lanjutkan ‘proses bersih-bersih’ ini dengan cara:
- Makan banyak serat, misalnya dari beras coklat, sayuran dan buah organik (bit, lobak, kubis, brokoli, spirulina, maupun rumput laut merupakan contoh makanan yang bisa mendetoks tubuh)
- Mengonsumsi bahan herbal seperti akar dandelion, Silybum marianum (milk thistle) atau green tea agar liver tetap bersih dan terlindungi
- Minum vitamin C karena zat gizi inilah yang merangsang tubuh menghasilkan glutathione, bagian dari liver yang mengeliminasi racun
- Minum banyak air
- Tarik nafas dalam agar lebih banyak oksigen yang masuk dalam tubuh
- Cegah stres dengan berpikir positif
- Hidroterapi – guyur punggung dengan air panas selama 5 menit, diikuti air dingin selama 30 detik. Lakukan 3 kali, lalu segera tidur 30 menit berikutnya.
- Detoks/ membersihkan kulit maupun kaki agar toksin keluar dari pori-pori
- Olahraga – sebisa mungkin lakukan 1 jam setiap harinya, entah itu yoga, lompat tali, atau qigong
- Saran terakhir adalah selalu berkonsultasilah lebih dulu dengan dokter sebelum memulai pengobatan tertentu, termasuk minum suplemen herbal.
Jadi itulah beberapa informasi mengenai pengertian detoksifikasi serta manfaatnya bagi tubuh. Bagaimana? Tertarik untuk mencoba?
Suka artikel ini? Share, yuk!